Pages

RSS

Welcome to my Blog
Hope you enjoy reading.

Senin, 28 Februari 2011

Misteri Kehidupan

Manusia datang ke bumi tanpa pernah disadari,
dan manusia akan pergi menghadap ilahi juga tanpa pernah disadari.

Datang dan pergi hanyalah sedikit di antara ribuan bahkan jutaan fenomena yang datang silih berganti mewarnai kehidupan yang memang penuh misteri. Sebagaimana fenomena alam, seperti siang dan malam. Keduanya terus menerus hadir dan berlalu dalam dunia kita. Dalam kehidupan kita. Terjadi dalam waktu yang relatif singkat dan tidaklah mungkin kita kendalikan atau kita atur. Keduanya terjadi begitu alami. Dan biasanya, tanpa kita sadari.

Hmm..
Matahari menyongsong. Pagi pun bergema. Aktivitas hari ini dimulai.

Entah ada apa, rasa gelisah menggejolak dalam angan. Tanpa arah dan firasat apa yang akan terjadi.
"kring.. kring.. kring'' hp pun berdering, tanda ada pesan.
Tidak hanya sesekali. Banyak pesan yang masuk. Saat dibuka, semua pesan hanya berbeda no tapi isinya sama.
Tahukah kalian apa bunyi pesan itu ??
''Innalillahi wainna ilaihi roji'un''
ya itulah kalimat awal semua pesan yang masuk di subuh ini.

Sepekan terakhir ini, hampir tiap hari rasanya kita mendengar berita kematian. Baik itu sanak saudara atau kerabat yang tak seibu maupun tak sebapak. Ada-ada saja berita orang yang berpulang. Mereka pergi membawa banyak kenangan. Mereka pergi tanpa alasan. Tanpa kata. Tapi satu hal yang pasti sama, mereka pergi karena itu adalah suratan akhir untuk mereka.

Pernahkah terbesit sedikit dalam relung hati ini ?
Pernahkah kita bertanya pada diri ini ?
Ketika kita bercermin.. Kapan sosok yang ada pada cermin itu akan pergi ?
Masihkah dia akan ada esok hari ? sebentar ? mengukir kenangan bersama orang-orang terkasih ?

Wallahu a'lam..
Sedetik pun, manusia tak tahu kapan akan kembali.

Sungguh benar bahwa hidup adalah misteri. Kita tidak tahu kapan kita datang dan kapan kita akan pergi. Pergi dari persinggahan ini, dunia yang fana ini.

Karena hidup ini misteri. Ada banyak wilayah yang tidak kita kuasai. Ada miliyaran ilmu yang tak semua kita miliki. Bahkan karena hidup itu misteri, Allah tidak pernah menyebutkan kita akan masuk surga atau neraka. Karena hidup ini misteri, kita tidak pernah tahu tanggal, jam dan tempat terakhir kita hidup.

Yaa itulah kehidupan.. Kehidupan yang menyimpan begitu banyak misteri. Sama banyaknya dengan teka-teki di balik kematian. Memang begitu, karena kehidupan dan kematian merupakan rahasia yang abadi.

Selamat jalan siswa-siswi terbaik dari sekolah peradaban.
Selamat jalan mahasiswa-mahasiswi terbaik dari Universitas Kehidupan.
Selamat jalan guru-guru kehidupan dari institut keikhlasan.

ALLAH SWT mencintai kalian ..
Selamat Jalan ..



 








Perhatian !!
Terima kasih bagi yang telah membaca catatan kecil ini. Dan saya mohon maaf bila dengan adanya tulisan ini, ada kurang berkenan di hati para pembaca. Tulisan ini dibuat tidak bermaksud menggurui atau apa pun hal negatif yang timbul (jika memang ada) dari pembaca. Saya hanya sekedar ingin menuang apresiasi saya. Jadi jika ada dalam tulisan ini yang kurang berkenan, mohon dimaafkan.

(^_^)  By : Eka

Selingan Hidup

Kisah, tercipta dari romantika kehidupan ..
dan jadi kilas balik untuk kehidupan ..Terimalah ini ..
Ucap persembahanku ..
untuk perenungan hidup ..
All of about Love in Our Live ..

Buat apa aku tertarik kepada seseorang lelaki karena rupanya, jika keelokan rupanya itu dapat menyesatkan ku nantinya. Apalagi seandainya aku hanya tertarik kepada kekayaannya, bukankah kekayaan itu dapat musnah. Hmm, akhirnya kesimpulanku jatuh pada penalaran bahwa yang paling baik bagiku adalah tertarik kepada lelaki yang membuatku tersenyum, karena memang hanya senyum yang dapat membuat hari-hari gelap ku menjadi cerah. Semoga aku menemukan lelaki seperti itu.

Suatu saat nanti akan ada juga tahap dalam kehidupanku, ketika aku sangat merindukan seseorang pujaan hati, sehingga ingin sekali menjemputnya dari alam mimpi dan memeluknya dalam alam nyata. Semoga saja aku tidak hanya sekedar bermimpi tapi dapat membawanya dalam realitaku.

Tapi, jika pun harus diawali dengan mimpi, akan ku utamakan mimpi tentang apa yang selalu menari dalam imajinasiku. Pergi ke tempat-tempat yang ingin ku singgahi, menjadi manusia seperti yang ku harapkan, karena aku hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin ku lakukan. Ya Tuhan ku, semoga aku mendapatkan kebahagiaan yang cukup untuk membuat ku baik hati, cobaan yang cukup untuk membuatku kuat, kesedihan yang cukup untuk membuat ku manusiawi, pengharapan yang cukup untuk membuatku bahagia dan uang yang cukup untuk membeli yang ku butuhkan. Dan tetapkanlah aku pada satu keyakinan, bahwa ketika satu pintu kebahagiaan ku tertutup, pintu yang lain pasti akan dibukakan. Meskipun acap kali aku terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagiku.

Mengenai hidupku.. Dipenuhi oleh orang-orang yang berada di sekelilingku, entah siapa dan dari mana mereka berasal. Tapi yang paling ku ingat adalah .. sahabatku. Sahabat terbaik adalah dia yang dapat duduk berayun-ayun di beranda takdir bersamaku, walau tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Mereka lebih senang mendengar segala keluh kesahku yang seakan tak pernah usai. Setelah itu, aku dapat sejenak pergi dengan perasaan tenang, karena telah bercakap-cakap lepas dengan mereka melalui hati. Patut juga diingat bahwa kita tidak tahu apa yang kita miliki sampai kita kehilangannya, tetapi sungguh benar pula bahwa kita tidak tahu apa yang belum pernah kita miliki sampai kita mendapatkannya.

Pandanglah segala sesuatu dari kacamata orang lain. Apabila itu menyakitkan hatimu, sangat mungkin hal itu menyakitkan hati orang lain pula. Kata-kata yang diucapkan sembarangan dapat menyulut perselisihan. Kata-kata yang kejam dapat menghancurkan suatu kehidupan. Kata-kata yang diucapkan pada tempatnya dapat meredakan ketegangan. Kata-kata yang penuh cinta dapat menyembuhkan dan memberkahi. Awal dari cinta adalah membiarkan orang yang kita cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kita inginkan. Jika tidak kita hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kita temukan di dalam dia. Orang-orang yang paling berbahagia tidak selalu memiliki hal-hal terbaik, mereka hanya berusaha menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya. Mungkin Tuhan menginginkan ku bertemu dengan beberapa orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, yang paling penting aku harus mengerti bagaimana berterima kasih atas karunia itu. Dan jika boleh bercerita, aku hanya memerlukan waktu semenit untuk menaksir seseorang, sejam untuk menyukai seseorang dan sehari untuk mencintai seseorang tetapi jika untuk melupakan seseorang aku memerlukan waktu seumur hidup.

Aku memandang kebahagiaan sebagai perasaan yang tersedia bagi mereka yang menangis, mereka yang disakiti hatinya, mereka yang mencari dan mereka yang mencoba. Karena hanya mereka itulah yang menghargai pentingnya orang-orang yang pernah hadir dalam hidup mereka. Sedangkan perasaan cinta yang dalam adalah jika meskipun kamu kehilangan rasa, gairah, romantika dan masih tetap peduli padanya. Sedangkan hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu dan mendapati pada akhirnya bahwa tidak demikian adanya dan kamu harus melepaskannya.

Pandangan untuk cinta zaman sekarang, awalnya dimulai dengan sebuah senyuman, bertumbuh dengan sebuah ciuman dan berakhir dengan tetesan air mata. Sudah sangat jarang ditemui cinta datang kepada mereka yang masih berharap sekalipun pernah dikecewakan, kepada mereka yang masih percaya sekalipun pernah dikhianati, kepada mereka yang masih mencintai sekalipun pernah disakiti hatinya. Dan  sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi yang lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan tidak pernah memiliki keberanian untuk mengutarakan cintamu kepadanya.

Dari hal itu aku kemudian berpandangan bahwa masa depan yang cerah selalu tegantung pada masa lalu yang dilupakan. Aku tidak dapat terus hidup dengan baik jika tidak melupakan kegagalan dan sakit hati di masa lalu. Yaaap, inilah aku, manusia yang terkadang dipenuhi dangan kelemahan dan keraguan, sehingga aku berusaha menggapai cinta walau terkadang itu terasa mustahil. Itu ku lakukan, karena aku percaya bahwa takdir Ilahi yang menentukan segalanya. Sehingga aku seharusnya jangan pernah mengucapkan selamat tinggal jika aku  masih mau mencoba, jangan pernah menyerah jika aku masih merasa sanggup, jangan pernah aku mengatakan tidak mencintainya lagi jika aku masih tidak dapat melupakannya dengan suatu kesadaran yang bertambah bahwa memberikan seluruh cintaku kepada seseorang bukanlah jaminan dia akan membalas cintaku. Jangan mengharapkan balasan cinta, tunggulah sampai cinta berkembang di hatinya, tetapi jika tidak, berbahagialah karena cinta tumbuh di hatimu. Selalu bersikap tegar dan siap untuk hal-hal yang sangat ingin aku dengar meskipun yang ku dengar dari orang tersebut tidak seperti yang diharapkan. Namun demikian, aku tak akan menulikan telinga untuk mendengar perkataannya dengan sepenuh hati.

Inti yang paling penting dari segala pemahamanku tentang cinta dan hidup adalah, aku tak ingin melupakan makna sakral yang dapat dipetik dari sejarah terlahirnya diriku di dunia ini. Waktu terlahir, aku menangis, dan orang-orang di sekelilingku tersenyum. Artinya, aku akan menjalani apa adanya hidupku sehingga pada waktu meninggal, aku tersenyum dan orang-orang di sekelilingku menangis. Semoga di saat aku telah tiada nanti, telah ku gapai cinta dan tujuan hidupku yang lain, sehingga aku dapat mengucapkan selamat tinggal pada dunia dengan tersenyum disertai tangis sesal mereka karena pernah menyia-nyiakan aku ketika hidup.

(^_^) Thanks !!


Minggu, 27 Februari 2011

Apakah Hitam dan Putih adalah Warna ?

Televisi hitam-putih tidak disebut tv berwarna, bukan?
Masuk akal. Namun, ternyata pertanyaan di atas adalah salah satu isu yang paling diperdebatkan.

Kalau yang ditanya seorang ilmuwan, Anda akan mendapatkan jawaban fisika: "Hitam bukan warna, putih adalah warna." Bertanya kepada seniman, Anda akan mendapat jawaban lain: "Hitam adalah warna, sedangkan putih bukan". Waduh, mana yang betul?



Mari kita lihat dari beberapa perspektif. Pertama, kita mesti kembali pada pemahaman dasar tentang bagaimana warna tercipta. Ada dua contoh tentang bagaimana warna menjadi ada: benda nyata dan benda tidak nyata (dalam tv).

Warna benda nyata adalah hasil dari pigmen atau agen pewarna molekul. Sebagai contoh, warna muka perempuan di bawah ini adalah hasil warna molekul di permukaan kulitnya.

Juga, warna dari lukisan perempuan di bawah ini adalah hasil dari pigmen merah yang digunakan untuk membuat gambar.


Sementara itu, warna objek yang terlihat pada pesawat televisi atau monitor komputer adalah warna dari cahaya. Kalau belum tahu bedanya, coba lihat layar monitor atau televisi Anda dari dekat, sangat dekat. Bisa juga menggunakan kaca pembesar. Inilah yang kira-kira Anda lihat.


Warna yang ada di komputer atau televisi diciptakan oleh foton cahaya yang dikirim dalam sistem elektronik. Pernah tahu istilah monitor RGB? Kepanjangan dari RGB adalah Red-Green-Blue, itulah tiga warna primer aditif pembentuk yang ada di dalamnya.

Perlu juga dipahami soal warna primer pigmen, yaitu tiga warna yang tidak dapat dibuat dengan mencampurkan warna lain. Ketiga warna itu adalah merah, biru, dan kuning.


 

Setelah Anda paham soal dua kategori warna yang berbeda (pigmen dan cahaya) serta definisi warna primer, jawaban soal apakah hitam dan putih warna kini dapat dijawab.
 


Apakah warna hitam dan putih adalah warna ketika dihasilkan oleh cahaya?

Jawaban teori warna aditif:

1. Hitam adalah ketiadaan warna dan karena itu bukan warna. Ketika tak ada cahaya, semuanya hitam. Contohnya monitor komputer atau tv yang mati.

2. Putih adalah campuran dari semua warna dan karena itu dia warna. Cahaya secara umum tampak tidak berwarna atau putih. Sinar matahari adalah cahaya putih yang terdiri dari semua spektrum warna, yang baru tampak bila melewati prisma. Pelangi adalah buktinya.



Apakah hitam dan putih adalah warna ketika mereka adalah pigmen atau zat pewarna molekul?

Jawaban teori pigmen:

Hitam adalah warna. Coba tanyakan ahli kimia dan dia akan mengkonfirmasi.

Berikut ini cara sederhana untuk menunjukkan bagaimana hitam dibuat: Campurkan tiga warna primer (merah, kuning, dan biru) menggunakan cat air atau pewarna makanan.

Anda tak akan mendapatkan hitam pekat, tetapi intinya jelas, gelap. Sejarah pemakaian pigmen pewarna hitam dibuat dari arang, logam besi, dan bahan kimia lain sebagai sumber warna hitam.


Jadi, apakah hitam dan putih adalah warna?

Nanti dulu, ada satu lagi penjelasan final berikut ini. Warna ada dalam konteks yang lebih besar dari penglihatan manusia. Pertimbangkan fakta bahwa ada tiga bagian untuk proses persepsi warna.

1. Media - warna yang ada sebagai suatu pigmen / pewarna (seperti warna benda nyata) atau sebagai cahaya (seperti warna gambar pada layar televisi).

2. Pengirim - Bagaimana warnanya ditransmisikan.

3. Penerima - Bagaimana manusia melihat warna. Dengan kata lain, bagaimana kita menerima informasi tentang warna. Apakah warna ada jika tak ada yang bisa melihatnya? Warna ada karena bisa terlihat.


Jadi, apakah hitam adalah warna? Apakah putih adalah warna?

Jawaban finalnya adalah dengan menggabungkan dua teori yang telah diuraikan di atas. Pigmen dan cahaya baru setengah dari jawaban.

Warna benda yang nyata berasal dari molekul pewarna pada permukaannya. Kita melihat warna objek karena dia memantulkan sebuah "warna" untuk mata.


Apakah hitam itu warna?

Jawaban final: Tidak.
Hitam bukan warna. Benda hitam menyerap semua warna dari spektrum yang terlihat dan tak memantulkan satupun spektrum warna ke mata.


Apakah putih itu warna?


Jawaban final: Ya.
Putih adalah warna. Putih memantulkan semua warna dari spektrum cahaya yang dapat terlihat oleh mata.














Sumber : Apa kabar Dunia

Keindahan Warna Kehidupan

Apa susahnya bagi Tuhan menciptakan satu warna di alam semesta, satu bunga dalam taman, satu adat budaya dalam kehidupan, satu agama dalam keyakinan? Alam semesta ini adalah ruang pembelajaran kehidupan yang tiada batas bagi orang-orang yang mau belajar.

Alkisah pada suatu hari  warna-warni dunia bertengkar. Semua merasa paling superior. Ada yang mengklaim yang terbaik, terpenting, terfavorit dan ter-ter yang lain di alam semesta ini.
Mari kita simak dialog berikut ini:
 
 Hijau berkata: “Jelas akulah yang paling penting. Aku adalah pertanda kehidupan dan harapan. Aku dipilih untuk mewarnai rerumputan, pepohonan dan dedaunan. Tanpa aku, semua hewan akan mati. Lihatlah ke alam pedesaan dan anda akan melihat aku. Aku yang teduh dan damai.
Biru menyela: “Kamu hanya berpikir tentang bumi, tetapi pikirkanlah langit dan laut. Air laut yang biru menjadi dasar kehidupan. Mendung terbentuk dari air laut kemudian turun ke bumi dan menumbukan kehijauan. Langit yang biru memberikan ruang kedamaian dan ketenangan. Tanpa kedamaian, anda semua hidup dalam kegersangan.”
 

Kuning tertawa kecil kemudian berkata: “Kalian semua begitu serius. Aku membawa tawa, kesenangan dan kehangatan bagi dunia. Matahari berwarna kuning, bulan berwarna kuning, dan bintang-bintang berwarna kuning. Setiap kali kau melihat bunga matahari maka saat itulah seluruh isi dunia tersenyum bahagia. Tanpa aku tidak akan ada yang menyenangkan. ”
 

Oranye mulai dengan meniupkan terompet tet…tet…tet…: “Aku adalah warna kesehatan dan kekuatan. Aku mungkin mulai langka, tetapi aku berharga karena aku mengisi kebutuhan kehidupan manusia. Aku membawa vitamin paling penting. Pikirkanlah wortel, jeruk, mangga, dan pepaya. Aku tidak akan berada bersamamu sepanjang waktu. Lihatlah ketika saya mewarnai langit saat mengantar matahari terbit kemudian menemaninya terbenam ke alam peraduan. Kecantikan saya begitu menggoda dunia selanjutnya terserah anda.


 
Merah tak tahan lagi ia berteriak: “Aku adalah penguasa atas kalian semua. I am the blood that give you a life !” Ya akulah darah kehidupan! Aku adalah warna tanda bahaya dan keberanian. Saya bersedia berjuang demi suatu tujuan. Tanpa aku, bumi akan kosong laksana bulan yang pucat. Aku adalah warna hasrat dan cinta seperti bunga mawar merah dan bunga sepatu. Pendek kata aku adalah pilihan untuk memacu hasrat bercinta

 
Ungu naik sampai ke titik ketinggian tertentu dan berbicara dengan keangkuhan: “Aku adalah warna kerajaan dan kekuasaan. Para pemimpin memilih aku karena akulah pertanda otoritas dan kebijaksanaan. Orang-orang tidak akan bertanya siapa aku! Mereka hanya mendengarkan dan mematuhi. Dengar dan laksanakan! semua tidak terbantahkan.
 

Akhirnya warna biru dongker berbicara, lebih jauh lebih pelan dari yang lainnya. Namun dengan kekuatan dan niat yang sama: “Pikirkanlah tentang aku. Aku warna diam. Kalian jarang memperhatikan aku, tapi tanpa aku kalian semua menjadi hambar. Aku adalah manifestasi dari pemikiran yang arif. Aku juga turut menemani matahari terbenam dan menjemput malam. Anda membutuhkan aku untuk keseimbangan dan kontras, untuk doa dan ketentraman batin. ”



Semua warna masih terus menyombongkan diri, masing-masing. Yakin akan superioritas diri dan terpasung dalam pikiran sempit mereka. Perdebatan di antara mereka semakin keras dan keras, tiba-tiba ada kilatan dan petir yang mengejutkan dan menghentikan perdebatan mereka. Kesombombongan mereka digulung oleh gemuruh guntur yang menggelegar. Hujanpun turun dengan derasnya. Warna berjongkok dalam ketakutan, saking takutnya hingga merapat satu sama lain nyaris tanpa jarak.
 
Di tengah-tengah ketakutan dan wajah pucat mereka, hujan mulai berbicara: “Hai.. warna kalian semua bodoh! Pertengkaran antara kalian untuk mendominasi yang lain adalah kebodohan yang nyata. Bukankah terlalu mudah bagi Tuhanmu mencipatakan seluruh alam semesta ini dengan satu warna.  Apakah kalian tidak tahu bahwa kalian masing-masing diciptakan untuk tujuan khusus, unik dan berbeda?. Semua diciptakan Tuhanmu demi keseimbangan. Karena keseimbangan itulah kunci sukses kehidupan.”

“Sekarang bergandengan tanganlah dan bergabunglah bersamaku. Lihatlah apa yang akan terjadi!”. Seketika itu warna-warni bersatu bergandengan tangan.
Kemudian hujan melanjutkan: “Mulai sekarang, ketika hujan turun kalian akan akan bersama-sama bersinar melintasi cakrawala. Warna ego kalian akan berlebur sebagai pertanda  bahwa jika kalian hidup dalam damai dan bersama-sama akan menebarkan pesona warna keindahan. Pelangi yang kalian ciptakan begitu indah, dan mempesona bagi seluruh penduduk bumi. Hampir seluruh penduduk bumi tersihir akan keindahan warna kalian bentuk namun hanya sedikit dari mereka yang bisa memetik pelajaran yang kalian tawarkan.
Pelangi adalah pertanda Harapan hari esok."
Jadi, setiap kali HUJAN deras menotok membasahi dunia, dan saat Pelangi memunculkan diri di angkasa marilah kita
MENGINGAT untuk selalu MENGHARGAI satu sama lain. MASING-MASING KITA MEMPUNYAI SESUATU YANG UNIK KITA SEMUA DIBERIKAN KELEBIHAN UNTUK MEMBUAT PERUBAHAN DI DUNIA. DAN SAAT KITA MENYADARI PEMBERIAN ITU, LEWAT KEKUATAN VISI KITA, KITA MEMPEROLEH KEMAMPUAN UNTUK MEMBENTUK MASA DEPAN .... 

Persahabatan itu bagaikan pelangi :
Merah bagaikan buah apel, terasa manis di dalamnya.
Jingga bagaikan kobaran api yang tak akan pernah padam.
Kuning bagaikan mentari yang menyinari hari-hari kita.
Hijau bagaikan tanaman yang tumbuh subur.
Biru bagaikan air jernih alami.
Ungu bagaikan kuntum bunga yang merekah.
Nila-lembayung bagaikan mimpi-mimpi yang mengisi kalbu.

 
“Sama seperti kalian penduduk bumi juga diciptakan unik dan berbeda. Mereka berbeda adat, budaya dan keyakinan. Mereka juga unik karena masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan untuk saling mengisi. Seandainya penduduk bumi hidup  rukun dan damai seperti warna-warni yang membentuk pelangi kehidupan niscaya mereka hidup dalam keharmonisan dan kedamaian. Hidup tidak untuk saling merasa unggul mendominasi yang lemah. Tidak untuk memaksakan paham dan menebar kebencian yang berujung pada prahara peperangan”
Dari pelangi kita belajar bahwa kebersamaan itu damai, damai itu indah. Itulah kenikmatan mata dan batin.




Seperti halnya warna dunia, ada hitam, hijau, merah, biru, dll, begitu juga dengan musim, ada musim hujan, ada musim panas, ada musim kemarau, ada musim mangga, ada musim durian, semuanya berputar silih berganti. Warna kehidupan manusiapun berganti-ganti, ada suka, ada duka, ada gembira, ada airmata, ada kebahagiaan, ada kesedihan, gak ada yang hanya satu sisi saja, karena memang semua diatur Tuhan secara berimbang, agar kita selalu mengandalkan Tuhan dalam segala hal.

Airmata dipakai untuk membersihkan penglihatan kita
Senyum dipakai untuk memberi warna indah kehidupan
Suka dipakai agar kita bisa selalu bersyukur
Duka dipakai agar kita selalu melekat dan minta pertolongan-Nya
Gembira dipakai agar hidup kita penuh kesenangan
Kesedihan dipakai agar hidup kita peka terhadap penderitaan
Dan pertolongan selalu ada setiap kali kita berdoa.

Masalah yang kita hadapi sesungguhnya bukan untuk membuat diri kita lemah, melainkan untuk membangkitkan kekuatan yang kadang barus kita sadari kita miliki setelah kita diperhadapkan dengan masalah.


Jadi jangan lemah terhadap masalah tetapi tujukkan kekuatanmu dan hadapilah masalah.
Jadi setiap warna hidup dipakai dengan tujuannya masing-masing untuk membuat kita menjadi manusia yang manusiawi.






(dari berbagai sumber)

AUTOBIOGRAFI


BORN ..
 
Sekitar 188 km dari kota Makassar, tepatnya di Kabupaten Sidrap yang berkedudukan di RS Ibu dan Anak (Sekarang RS Arifin Nu’mang) pada hari Jumat tanggal 1 Juni 1990, pukul 11.45 WITA lahirlah seorang bayi perempuan nan mungil. Bayi dengan berat 3,5 kg dan panjang 65 cm. 

Yeahh.. It’s Me .. The Owner’s Blog.. 




Do you will know my name ?? Hmm .. yeah, kata ibuku, Eka diambil dari tanggal kelahiranku sedangkan Yun dari bulan kelahiran yaitu bulan Juni, Hardianti dari nama anak pertama Pak Soeharto, Mbak Tutut (Sitti Hardianti Rukmana). Kenapa nama Mbak Tutut yang diambil ? karena kata ibu waktu saya lahir, yaitu tahun 1990 adalah zaman Mbak Tutut yang ghe tenar-tenarnya alias yang terkenal. Dan yang terakhir, Hakim, tidak lain, diambil dari nama ayahku. So, completed name is Eka Yun Hardianti Hakim. Saya adalah anak pertama dari pasangan Abdul Hakim dengan Sunarti. Tapi itu di akte kelahiran dari surat-surat lain yang berhubungan dengan saya, karena sebenarnya saya adalah anak kedua. Kakakku meninggal waktu dia lahir (nahh, pasti banyak kan yang beranggapan kalau saya ini anak pertama apalagi dilihat dari nama saya “Eka” yang berarti “satu”..?! ). 
Orang tua saya menikah pada tahun 1988 tepatnya tanggal 7 Juni. Dalam keluarga, saya mempunyai tiga orang adik, dua laki-laki dan satu perempuan. Adik saya yang pertama itu laki-laki, namanya Ibnu Hartomo Hakim. Dia lahir ketika usia saya kira-kira 2 tahun lebih tepatnya pada tanggal 10 Januari 1993. Sekarang dia sedang menuntut ilmu di Institut Teknologi Surabaya. Setelah dia, ada Khaerunnisa Amalia Hakim. Ya dia perempuan dan lahir pada tanggal 13 Juni 1995. Dan adikku yang paling kecil, laki-laki namanya Muhammad Nur Rifki Hakim, lahir pada tanggal 19 Mei 2006. Hmm, beda 11 tahun jaraknya dengan yang sebelumnya sehingga banyak yang kira itu cucu dari ibu dan ayah, hahah.. 

Saya lahir di Sidrap, tapi ketika usia dua minggu, saya sudah melakukan perjalanan ke Ujung Pandang (Makassar saat ini). Ya karena kedua orang tua saya kerja dan tinggal di sini. Waktu itu, orang tua saya masih kontrak rumah di Jl. Rappocini Raya, Ujung Pandang. 



MASA TK

Akhirnya saya merasakan nikmatnya menuntut ilmu secara formal mulai tahun 1995. Saya bersekolah di TK LESTARI. Tiap hari saya ke sekolah diantar oleh orang tua dan barengan dengan adik sepupuku yang umurnya hanya beda tiga bulan dengan saya, Dharni Jufri. Di sekolah, alhamdulillah ibu guru mengatakan saya anak yang pandai (hmm, bukan narsis ya tapi memang ibu guyu kok yang biyang, xixixi). Katanya saya termasuk cepat tanggap dalam menerima. Ya namanya juga anak TK, tiap hari ya kerjanya bermain dan belajar. Saya ingat waktu itu saya paling suka menggambar. Gambar saya selalu menjadi yang terbagus di antara teman-teman. Alhamdulillah .. Waktu istirahat digunakan untuk makan bersama. Sempat satu waktu, mungkin karena buru-buru saya ke sekolah membawa tempat makan yang kosong. Huhu, sedihnya.. Tapi untungnya kebersamaan masa sekolah dulu sangat baik dan ibu gurunya, selain cantik juga baik. Teman yang punya bekal lebih, memberikan saya bekalnya. Alangkah senangnya bisa berbagi waktu itu. Waktu menunjukkan pukul 10.00 WITA, menandakan itu adalah waktu untuk pulang. Pulang sekolah saya tidak dijemput, kedua orang tua saya kerja. Tapi alhamdulillah, saya punya teman pulang. Saya pulang bersama sepupu saya dan juga teman-teman. Kami pulang dengan berjalan kaki sehingga sepulang sekolah biasanya, singgah dulu di rumah teman yang jalurnya saya lewati. Tapi saya tidak ada yang singgah, soalnya rumah saya tidak dilewati oleh mereka (hahha.. sungguh malang nasibmu Eka.. huhu). Ya kurang lebih setahun berlalu, duduk dan berseragam sebagai anak TK, akhirnya ditinggalkan juga. Perpisahannya itu diadakan di taman bermain. Dan ibu guru mengadakan lomba menggambar dan alhamdulillah dapat juara I. Hehe.. Oh iya, saya ingat, pada masa TK itulah, ayah sudah mulai mengajari saya mengaji. Ya namanya anak-anak, keinginan untuk bermainnya lebih besar, jadi setiap mau diajar mengaji, harus dimarahi dulu, heheh..



MASA SD
Selepas TK, saya mendaftar di SD Negeri Kompleks IKIP Ujung Pandang. Saat itu syaratnya, batas usia 6 tahun yang diterima dan alhamdulillah usia saya mencukupi. Meski selisihnya hanya beberapa hari, hehe, yang jelas diterima. Tapi saya pisah ma sepupu karena umur dia tidak cukup, kurang tig bulan, hiks..  Detik-detik memasuki hari pertama sekolah, sekolah menyiapkan pakaian seragam putih merah, tidak ketinggalan topi dan dasinya.

Hari pertama sekolah, saya diantar oleh ibu dengan ayah. Dan saya ditempatkan di kelas 1 B. Hari pertama masuk sekolah, agak takut. Yaa namanya juga mulai dari nol lagi, mulai belajar pada lingkungan yang baru. Tapi so fun.. Terlihat teman-teman baru yang semua pada diantar oleh orang tuanya, ada yang sampai tsayat ditinggal dengan orang tuanya. Ya kalau saya, paling dititip ma ibu guru, wali kelas saya waktu kelas satu bernama Ibu Indrawati. Setelah pelajaran dimulai saya ya ditinggal oleh kedua orang tua saya karena mereka harus bekerja. Nanti sepulang sekolah, barulah ayah kembali menjemput saya.  Kalau mengenai prestasi saya, lumayan bagus waktu sekolah. Alhamdulillah selalu masuk 9 besar. Saya hanya ingat prestasi kelas satu, lumayan, masuk dua besar. Sepulang sekolah, saya tidak punya kegiatan kecuali mengerjakan tugas dari ibu guru. Sehingga saya mulai masuk mngaji di TPA yang tidak jauh dari rumah. Pergantian tahun ajaran, saya ikut tour bersama ayah ke Surabaya-Semarang. Tour itu ayah membawa atlet-atlet silat dalam rangka PON XIV. Selama seminggu mengikuti perjalanan ayah akhirnya balik dan melanjutkan rutinitas. Masuk sekolah dan wali kelas pun berganti.

Hmm, tidak terasa setahun lebih saya mengaji dan saya telah menamatkan Al Quran, kecil dan besar. Prestasi yang cukup bagus menurut saya. Karena saya ingat, waktu saya baru masuk mengaji, teman-teman saya yang sudah Al Qur’an besar belum tamat-tamat. Ya setelah saya mereplay ke masa lalu, ternyata tidak sia-sia, orang tua memarahi saya sampai terkadang paha merah-merah kalau disuruh mengaji dan tidak mau. Tidak percuma air mata kesakitan saat belajar di awal. Alhamdulillah ..

Yaa, back to school ..

Ada beberapa kegiatan sekolah yang masih melekat di memory, antara lain : (1) ketika mengikuti perlombaan senam antar sekolah bareng teman-teman, olahraga Sajojo, yang dilaksanakan di Kantor Dinas, (2) ikut kegiatan kepramukaan dan perkemahan di sekolah, (3) Kegiatan pesantren, di mana hari terakhir, sekolah mengadakan bermalam bersama dan ada acara yang cukup membuat banyak siswa yang menangis, hahha, kalau mengingat kejadian itu, lucu rasanya, (4) ikut berpartisipasi dalam upacara sebagai pembaca doa, dan (5) pemantapan setiap selesai jam sekolah sebagai persiapan mengikuti ujian akhir sekolah. Banyaklah yang terkenang, banyak suka dukanya.

Hingga saat ujian kelulusan tiba. Jantungku berdebar-debar, setiap malam saya senantiasa berdo’a, karena saat itu adalah kali pertamanya saya menghadapi ujian kelulusan.Dan syukurlah, saya dapat melewati ujian tersebut dengan baik dan nilainya pun memuaskan. Tapi saya sedih sekali karena saya harus berpisah dengan teman-teman baikku.


MASA SMP
Lulus SD saya melanjutkan sekolah ke SMP Negeri 3 Makassar.  Saat itu saya diterima dan masuk di kelas 1 B. Di kelas ini, saya dipertemukan kembali dengan teman SD saya, yaitu Sri Pati Yuliana dan Ridha’atullah Wahab. Ya jadi ada teman deh. Nah, bapak dari Sri Pati ini ternyata guru bahasa Indonesia saya dan sekaligus pembina pramuka. Dan akhirnya, saya dan Sri Pati ikut kegiatan kepramukaan yang bernama TOKKE SMP Negeri 3 Makassar. Kegiatan yang paling seru itu adalah kegiatan Persaminya yang diadakan di benteng Somba Opu. Di sana kami bermalam dan yang serunya itu, tenda kami pas dekat kuburan, di mana banyak anjingnya. Jadi pas malamnya, anjing itu masuk ke tenda kami. Seram sekaligus lucu juga. Dan ada satu kegiatan lagi yang tidak saya lupa, yaitu ikut berpartisipasi pada saat upacara, sebagai pembaca janji siswa. Oh iya, ada juga kegiatan belajar di Benteng Rotterdam.

Naik kelas dua, kelas dirolling lagi dan saya waktu itu dapat kelas 2D begitu pun waktu semester dua, kelas dirolling lagi dan akhirnya saya bertahan di kelas ini. Saya sangat senang, dua semester saya memperoleh peringkat dua terus (walau bukan satu tetap bersyukur lho, hmm..). Naik ke kelas 3, lagi-lagi kelas di rolling dan saya ditempatkan di kelas 3B. Dan di sini saya sekelas kembali dengan teman SD saya, Mutia Unru Karsin. Semester 1 hingga selesai, tidak ada rolling lagi. Tak terasa tiga tahun sudah hampir berlalu dan akhirnya detik-detik UN akan segera dilaksanakan. Ada banyak harapan agar bisa lulus dengan nilai dan prestasi yang memuaskan. Dan alhamdulillah lulus sesuai dengan harapan. Detik-detik perpisahan bersama guru dengan teman-teman seangkatan dilaksanakan di Gedung Balai Prajurit M.Yusuf.


MASA SMA

Memasuki tingkatan SMA, saya alhamdulillah berhasil masuk duduk sebagai siswa SMA di SMA Negeri 2 Makassar. Pada saat tes penerimaan siswa baru tiba, saya dengan begitu semangat pergi ke SMA Negeri 2 Makassar dan saya kebagian tes di SMA Negeri 2 juga dan berada di ruang 33. Walaupun soal-soal nya terbilang antara sulit dan tidak sulit, saya mengerjakan soal-soalnya dengan sebaik mungkin dan mencoba memberikan yang terbaik.

Saya merasa sangat senang bisa bersekolah di SMAN 2 Makassar, salah satu sekolah favorit yang ada di Makassar walaupun hanya mendapat peringkat 69. Dan semua ini karena Yang Maha Kuasa, Allah SWT. Kegiatan Pra-MOS dan MOS adalah kegiatan pertama yang saya jalani di SMA Negeri 2 Makassar.  Hahha, masa ini cukup terekam baik di memory. Saya ingat tugas yang harus dilsayakan saat MOS yaitu mengikat rambut, di mana ikatan rambut itu harus sesuai dengan jumlah tanggal yang jatuh pada saat MOS berlangsung. Dan berhubung saya belum menggunakan jilbab waktu itu, maka saya pun harus mengikuti syarat itu. Dan alhasil.. Karena saya mempunyai rambut yang cukup panjang dan saya pun tidak bisa kalau mengikat semua rambut dengan ikatan lebih dari satu itu, maka ibu membantu saya. Jam 6 pagi, semua peserta MOS harus sudah ada di sekolah. Tapi saya karena kerepotan mengurus rambut yang ribet karena ibu juga tidak terbiasa dengan mengikat rambut sebanyak itu, maka terlambatlah saya. Hmm.. Sesampai di pagar sekolah, saya beserta beberapa teman-teman yang jga terlambat disuruh masuk. Tapi sebelum masuk, harus mengikuti instruksi dari kakak senior sebagai akibat karena keterlambatan saya. Dan taukah kalian ? apa yang saya dapatkan ??  kata kakak senior, “Karena kamu punya rambut panjang, maka kamu harus mempraktekkan gaya yang ada pada iklan Rejoice”. Hmm.. malu bangeet tahuu.. ckck..  ya mau tidak mau, saya harus melsayakannya, hiks.. tentu sambil mengikuti gaya yang ada di iklan Rejoice waktu. Ya hari-hari MOS telah berlalu dan akhirnya dapat pembagian kelas di kelas X-8. Sekolah baru, kelas baru, dan teman baru.. Di sekolah sekarang, banyak organisasi yang berdiri dan alhasil setiap siswa, memasuki organisasi yang diinginkan. Dan organisasi yang saya pilih adalah organisasi yang sudah saya ikuti sejak SD, SMP dan saya ingin melanjutkan di SMA yaitu organisasi kepramukaan. Ya saya masuk organisasi SEHATI (Sekawan Harapan Tanah Air Indonesia), nama organisasi kepramukaan di SMA Negeri 2 Makassar. Hmm, saya kira masuk organisasi di SMA sama dengan waktu SD dan SMP, ternyata jauh berbeda. Di SMA ada yang namanya pendiksaran. Wahh, ini adalah pengalaman yan mungkin tidak akan pernah terlupakan (yaa maaf, di sini saya tidak bisa menceritakannya, panjang dan rahasia, hehe).

Naik kelas dua, kelas di rolling dan penentuan apa menjurus ke IPA atau IPS. Dan alhamdulillah saya ditempatkan di kelas IPA 5. Banyak kenangan pada masa-masa SMA, teman-teman yang baik dan lucu serta guru-guru yang menyenangkan.Saya juga pernah ikut organisasi akademik STABIL (Siswa Terampil Biologi). Awalnya saya tidak tahu tapi karena instruksi dari guru Biologi saya disuruh untuk mencoba ikut tesnya. Berhubung saya memang senang dengan pelajaran Biologi waktu SMA, jadi saya coba mengikuti tes dan ternyata lulus. Padahal harapannya tidak lulus karena itu bukan kemauan awal dari saya. Berhubung saya lulus, jadi saya tetap mengikuti kegiatan STABIL. Hahha..

Masuk tahun ketiga, tanpa terasa sudah harus mempersiapkan diri untuk UN dan UAS, saya pun ikut bimbingan di sekolah dan di luar sekolah. Di sekolah, saya mengikuti bimbingan yaitu pemantapan yang dilaksanakan sekolah buat siswa kelas 3 yang akan segera mengikuti UN dan UAS. Dan sepulang dari pemantapan, saya pun melanjutkan kegiatan bimbingan di luar. Saya ikut bimbingan di Ganesha Operation.
Ya tidak terasa hampir tiga tahun berpakaian putih abu-abu, siap-siap meninggalkan sekolah, berpisah dengan teman-teman dan guru-guru. Menjelang UN hingga pengumuman hasil UN, harap-harap cemas menjangkiti warga sekolah. Bagaimana tidak, ini adalah penentuan kelulusan setelah menimba ilmu selama tiga tahun. Bagaimana saya tidak cemas, sebelum UN, saya sudah dinyatakan lulus di PTN terkemuka tempat saya mendaftar, nah kalau tidak lulus bagaimana, ribet kan. Tapi alhamdulillah semua usaha tidak sia-sia, pas pengumuman, saya dinyatakan LULUS. Ya meskipun ada sedikit haru karena ada beberapa teman di angkatan saya yang tidak lulus. 


           .. dan SELAMAT DATANG DUNIA KAMPUS ..  
                Selamat Datang di Universitas Kehidupan